Pantaskah
Indonesia Dikritik Karena Asap ?
Kebakaran
Hutan yang melanda Jambi dan Kepulauan Riau selama sebulan terakhir membuat
negara-negara tetangga gerah. Hal ini disebabkan Pemerintah Indonesia yang
dinilai lamban dalam menangani permasalahan kebakaran hutan yang setiap tahun
selalu terjadi pada musim kemarau. Kebakaran Hutan Indonesia kali ini juga
dinilai sebagai yang terburuk dalam sejarah.
Indonesia
pun harus kembali menghadapi tekanan yang ditujukan negara tetangga sejak
masalah kebakaran hutan ini muncul pertama kali pada 20 tahun silam. Tahun ini,
lebih dari 10 ribu orang di Singapura, Malaysia, dan Indonesia harus diberi
perawatan medis akibat gangguan pernapasan. Dampak asap kebakaran hutan ini
telah merepotkan aktivitas pemerintah Malaysia dan Singapura.
Malaysia mendesak pemerintah Indonesia lebih serius lagi
menangani masalah asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di
Indonesia. Malaysia menganggap rencana penanggulangan asap saat ini membutuhkan
waktu lama agar dapat berjalan efektif. Hal ini disampaikan Wakil
Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi yang merespons pernyataan Presiden
Jokowi yang meminta negara-negara lain bersabar dan memberi waktu kepada
Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun Zahid menilai waktu tiga
tahun yang diminta terlalu lama.
Pernyataan
tersebut dinilai sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Malaysia
terhadap Indonesia pada beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2012, Wakil
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan (2009-2014) Wiendu Nuryanti
menyatakan pemerintah Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia
sejak 2007 hingga 2012. Bahkan, tari zapin, rendang, gamelan, dan cendol pun
tercatat dalam akta budaya Malaysia. Masih kurang? Pangan kekayaan
kita juga diincar Malaysia, itu adalah beras asli Nunukan, Kalimantan Timur,
yaitu beras Adan Krayan. Di Malaysia, beras organik bergizi tinggi itu dijual
dengan merk Bario Rice.
Dalam dunia hiburan, lagu dari grup Saykoji yang berjudul “online” pun tidak
luput dari klaim penyanyi Malaysia
yang langsung mendapat tanggapan langsung dari Saykoji yang langsung
membuat lagu yang berjudul
“Copy My Style”.
Sudah jelas apa yang dilakukan Malaysia di masa lalu jika dibandingkan
dengan asap kiriman dari Indonesia masih jauh lebih menyakitkan. Sangat tidak
adil apabila Indonesia dikritik hingga hampir seluruh Netizen di Dunia memojokan
Indonesia dengan menganggap Indonesia sebagai negara penghasil polusi. Apakah
itu benar ? Jelas tidak. Karena dibalik itu, Indonesia memiliki Pulau
Kalimantan yang merupakan salah satu paru-paru dunia. Selain itu, Kontribusi Pemerintah
Indonesia terhadap penyelesaian konflik di Timur Tengah patut untuk diacungi
jempol karena di suasana negara yang darurat bencana, Indonesia masih bias
membantu menyelesaikan konflik di Timur Tengah baik dengan mengirimkan relawan
maupun bantuan sandang dan pangan terhadap para korban dari konflik tersebut.
Kebakaran
Hutan Indonesia yang menyebabkan asap di beberapa negara tetangga sudah
seharusnya tidak dijadikan ajang untuk memojokan Negara Indonesia. Dengan apa
yang Indonesia telah kontribusi terhadap Dunia Internasional, sudah seharusnya
masyarakat dunia memberikan solusi terbaik sehingga Kebakaran Hutan yang
melanda Indonesia pada musim kemarau di setiap tahun nya bisa dikurangi dan
diantisipasi sehingga tidak ada lagi asap-asap yang merugikan kehidupan makhluk
hidup.
Oleh : Muhammad Iqbal
Keyword : save riau, asap, kebakaran hutan, Sumatra, pencemaran udara, jambi, Indonesia darurat asap, save sumatera
Keyword : save riau, asap, kebakaran hutan, Sumatra, pencemaran udara, jambi, Indonesia darurat asap, save sumatera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar