Minggu, 11 Oktober 2015


Pantaskah Indonesia Dikritik Karena Asap ?

            Kebakaran Hutan yang melanda Jambi dan Kepulauan Riau selama sebulan terakhir membuat negara-negara tetangga gerah. Hal ini disebabkan Pemerintah Indonesia yang dinilai lamban dalam menangani permasalahan kebakaran hutan yang setiap tahun selalu terjadi pada musim kemarau. Kebakaran Hutan Indonesia kali ini juga dinilai sebagai yang terburuk dalam sejarah.

            Indonesia pun harus kembali menghadapi tekanan yang ditujukan negara tetangga sejak masalah kebakaran hutan ini muncul pertama kali pada 20 tahun silam. Tahun ini, lebih dari 10 ribu orang di Singapura, Malaysia, dan Indonesia harus diberi perawatan medis akibat gangguan pernapasan. Dampak asap kebakaran hutan ini telah merepotkan aktivitas pemerintah Malaysia dan Singapura.

            Malaysia mendesak pemerintah Indonesia lebih serius lagi menangani masalah asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Indonesia. Malaysia menganggap rencana penanggulangan asap saat ini membutuhkan waktu lama agar dapat berjalan efektif. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi yang merespons pernyataan Presiden Jokowi yang meminta negara-negara lain bersabar dan memberi waktu kepada Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun Zahid menilai waktu tiga tahun yang diminta terlalu lama.

            Pernyataan tersebut dinilai sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia pada beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2012, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan (2009-2014) Wiendu Nuryanti menyatakan pemerintah Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia sejak 2007 hingga 2012. Bahkan, tari zapin, rendang, gamelan, dan cendol pun tercatat dalam akta budaya Malaysia. Masih kurang? Pangan kekayaan kita juga diincar Malaysia, itu adalah beras asli Nunukan, Kalimantan Timur, yaitu beras Adan Krayan. Di Malaysia, beras organik bergizi tinggi itu dijual dengan merk Bario Rice. Dalam dunia hiburan, lagu dari grup Saykoji yang berjudul “online” pun tidak luput dari klaim penyanyi Malaysia yang langsung mendapat tanggapan langsung dari Saykoji yang langsung membuat lagu yang berjudul “Copy My Style”.

            Sudah jelas apa yang dilakukan Malaysia di masa lalu jika dibandingkan dengan asap kiriman dari Indonesia masih jauh lebih menyakitkan. Sangat tidak adil apabila Indonesia dikritik hingga hampir seluruh Netizen di Dunia memojokan Indonesia dengan menganggap Indonesia sebagai negara penghasil polusi. Apakah itu benar ? Jelas tidak. Karena dibalik itu, Indonesia memiliki Pulau Kalimantan yang merupakan salah satu paru-paru dunia. Selain itu, Kontribusi Pemerintah Indonesia terhadap penyelesaian konflik di Timur Tengah patut untuk diacungi jempol karena di suasana negara yang darurat bencana, Indonesia masih bias membantu menyelesaikan konflik di Timur Tengah baik dengan mengirimkan relawan maupun bantuan sandang dan pangan terhadap para korban dari konflik tersebut.

            Kebakaran Hutan Indonesia yang menyebabkan asap di beberapa negara tetangga sudah seharusnya tidak dijadikan ajang untuk memojokan Negara Indonesia. Dengan apa yang Indonesia telah kontribusi terhadap Dunia Internasional, sudah seharusnya masyarakat dunia memberikan solusi terbaik sehingga Kebakaran Hutan yang melanda Indonesia pada musim kemarau di setiap tahun nya bisa dikurangi dan diantisipasi sehingga tidak ada lagi asap-asap yang merugikan kehidupan makhluk hidup.
Oleh : Muhammad Iqbal


Keyword : save riau, asap, kebakaran hutan, Sumatra, pencemaran udara, jambi, Indonesia darurat asap, save sumatera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar