Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha
di Indonesia
PROSES MASUK DAN
BERKEMBANGNYAPENGARUH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
A. Proses Masuk dan Berkembangnya
Hindu-Budha di Indonesia
Pada
permulaan tahun Masehi,
di Benua Asia terdapat
dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India
dan Cina.Kedua negeri
ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan
yang baik.Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui
jalan darat dan laut.Salah
satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka.
Indonesia yang terletak
di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat
Selat Malaka memiliki
keuntungan, yaitu:
1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa
asing, seperti India,
Cina, Arab, dan Persia
2. Kesempatan melakukan hubungan
perdagangan Internasional
terbuka lebar
3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain
semakin luas
4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia,
sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran
internasional menyebabkan
timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang
memberikan pengaruh
kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.
Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses
masuknya budaya
Hindu-Buddha ke Indonesia.
1.
Hipotesis Brahmana
Hipotesis
ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana
amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para Brahman mendapat undangan dari penguasa
Indonesia untuk menobatkan
raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini
adalah Van Leur.
2.
Hipotesis Ksatria
Pada
hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan
oleh kaum ksatria.Menurut
hipotesis ini, di masa lampau di India
sering terjadi peperangan antar golongan
di dalam
masyarakat.Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas
meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula
yang sampai
ke wilayah Indonesia. Mereka
inilah yang kemudian
berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat
itu pula terjadi
proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah
seorang pendukung
hipotesis ksatria.
3.
Hipotesis Waisya
Menurut
para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok
pedagang telah berperan
dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta
rakyatnya. Jalinan hubungan
itu telah membuka peluang bagi terjadinya
proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung
dari hipotesis waisya.
4.
Hipotesis Sudra
Von
van Faber mengungkapkan bahwa peperangan
yang tejadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan
mengikuti kaum
waisya. Dengan
jumlah yang besar, diduga golongan
Sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke
Nusantara.
Selain
pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia
yang belajar agama
Hindu dan Buddha ke India.Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang
disebut Sanggha.
Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya.
Pendapat semacam
ini disebut Teori Arus Balik.
AGAMA
HINDU
Agama
Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat
dalam kitab sucinya
yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
1)
Reg Weda berisi syair puji-pujian kepada
paradewa.
2)
Sama Weda berisi nyanyian-nyanyian suci.
3)
Yajur Weda berisi mantra-mantra untuk upacara keselamatan.
4)
Atharwa Weda berisi doa-doa untukpenyembuhan
penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu
juga memiliki kitab
suci lainnya yaitu:
1)
Kitab Brahmana berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
2)
Kitab Upanishad berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme
(menyembah banyak
dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
1)
Dewa Brahmana sebagai dewa pencipta.
2)
Dewa Wisnu sebagai
dewa pemelihara dan pelindung.
3)
Dewa Siwa sebagai dewa pelebur.
Selain
Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa
hujan yang sangat penting
untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk upacara-upacara keagamaan.
Menurut
agama Hindu masyarakat dibedakan
menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
1)
Kasta Brahmana terdiri dari para pendeta.
2)
Kasta Ksatria terdiri dari raja, keluarga raja,
dan bangsawan.
3)
Kasta Waisya terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4)
Kasta Sudra terdiri dari para petani, buruh
kecil, dan
budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat
pula golongan pharia atau
candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta. Orang-orang Hindu memilih tempat
yang dianggap suci
misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya
Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang
airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak
nirwana.
AGAMA
BUDDHA
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta
Gautama di India
pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi
Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan
ingin melepaskan diri
dari samsara. Kitab
suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang
ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang
adalah:
1)
Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh
umat Buddha
2)
Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
3)
Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:
1)
Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2)
Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
3)
Sangga yaitu berbakti kepada
pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat
mencapai nirwana harus
mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
1) Pandangan yang benar.
2) Niat yang benar.
3) Perkataan yang benar.
4) Perbuatan yang benar.
5) Penghidupan yang benar.
6) Usaha yang benar.
7) Perhatian yang benar.
8) Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran
dari ajaran Buddha,
akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
1)
Buddha Hinayana yaitu
setiap orang dapat mencapai
nirwana atas usahanya sendiri.
2)
Buddha Mahayana yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan
saling membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki
tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu :
1)
Kapilawastu yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2)
Bodh Gaya yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
3)
Sarnath (Benares) yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
4)
Kusinagara
yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
B. Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya
pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan
menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.
Tersebarnya
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
diantaranya dalam
bidang berikut ini :
a.
Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut
agama Hindu dan
Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan
aslinya, seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang.
b.
Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk
perubahan dalam
tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu diperkenalkan
adanya sistem
kasta.
c.
Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu
besar pengaruh
dan perubahannya, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas
perekonomian melalui
pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
d.
Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha
terlihat dari hasil-hasil
kebudayaan seperti bangunan candi, seni sastra, berupa cerita-cerita epos
diantaranya Epos Mahabharata
dan Epos Ramayana. Pengaruh lainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan
memperkenalkan system tulisan
di masyarakat Indonesia.
e.
Agama
Ketika memasuki zaman sejarah,
masyarakat di Indonesia
telah menganut kepercayaan animism dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima system kepercayaan baru, yaitu agama
Hindu-Buddha sejak berinteraksi
dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata
krama, upacara-upacara
pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
f.
Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan
dikenalkan oleh orang-orang
India. Dalam
sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas
tampuk kekuasaan kerajaan.
Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan
Sriwijaya.
g.
Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum
adalah bangunanpunden berundak-undak.Tradisi tersebut berpadudengan budaya
India yang mengilhami pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan
CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannyaberbentuk limas yang
berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia meninggalkan
beberapa prasasti yang sebagian besar
berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta . Dalam perkembangan selanjutnya
bahkan hingga saat
ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau
kata - kata bahasa Indonesia yang merupakan
hasil serapan dari
bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya
PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.
9. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang
sastra . Karya sastra terkenal yang mereka
bawa adalah kitab
Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia
untuk menghasilkan
karya sendiri .
Karya -karya
sastra yang
muncul di Indonesia adalah :
1 . Arjunawiwaha , karya Mpu Kanwa
2 . Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
3 .Negarakertagama, karya Mpu
Prapanca.
C . Kerajaan-kerajaan yang bercorak
Hindu-Budha di Indonesia
A . Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
Kerajaan Kutai
B . Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
Kerajaan Salakanagara (150-362)
Kerajaan Tarumanegara (358-669)
Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
Kerajaan Kalingga
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Kadiri (1042 – 1222)
Kerajaan Singasari (1222-1292)
Kerajaan Majapahit (1292-1527)
C . Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
Kerajaan Malayu Dharmasraya
Kerajaan Sriwijaya
D.Teori
Masuknya Agama Hindu Budha
1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van
Leur.Menurutnyapara Brahmana sangat berperan dalampenyebaran agaman Hindu di
Indonesia.ParaBrahmana diundang oleh penguasa nusantarauntuk menobatkan raja,
memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmupengetahuan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C
Berg.Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para prajuritperang yang kalah dan
melakukan migrasi kenusantara.
3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J
Krom.Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para pedagangyang datang ke
nusantara.
4. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch.
Menurutnyaagama Hindu Budha dibawa oleh para pemudayang khusus belajar agama di
India
E.Peninggalan
Hindu-Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah
kerajaan-kerajaan yangbercorak Hindu-Budha di daerah-daerah Indonesiaumumnya
berupa seni bangunan (candi,petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni
rupa(relief, dan patung), serta karya sastra.
1. SENI BANGUNAN
A . Candi
1) Candi Peninggalan Kerajaan
Mataram Lama
Candi yang bersifat Hindu
Candi Gunung Wukir, terletak di
sebelah selatan
Muntilan
Kelompok Candi Dieng , terletak di Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi
ini terdapat beberapa candi yang oleh
penduduk setempat
diberi nama tokoh wayang,misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa,Arjuna, Semar,
dan lain-lain
Candi Selogriyo, terletak di kaki
GunungSumbing
Candi Pringapus, terletak di timur
GunungSundoro
Kelompok Candi Gedong Songo,
terletak dilereng Gunung Ungaran
Candi Perot, terletak di lereng
GunungSumbing
Candi Argopuro, terletak di lereng
GunungSumbing
Candi Ijo, terletak di dekat
Prambanan
Candi Gebang, terletak di dekat
Yogyakarta
Candi Sambisari, terletak di
dekat Yogyakarta
Kelompok Candi Lorojonggrang (
Prambanan), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten . Di kelompok ini ada 3 candi induk,
Candi Syiwa,Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
Candi yang bersifat Budha, bercorak
budha , bermitologi budha , bernuansa arsitektur budha dan ajaran budha :
Candi Borobudur, terletak di
Kabupaten Magelang
Candi Kalasan , terletak di kabupatensleman.
Dibangun oleh Raja Panangkaran.
Candi Sari, terletak di dekat Candi
Kalasan.
Candi Banyunibo, terletak di dekat Prambanan.
Candi Sajiwan, terletak didekat
Prambanan.Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.
Candi Plaosan, terletak di dekat
prambanan.Dibangun pada masa Raja Pikatan
Candi Sewu, terletak didekat
Prambanan
Candi Bubrah, terletak didekat
Prambanan
Candi Lumbung, terletak didekat
Prambanan
Candi Asu, terletak didekat Candi
Sewu
Candi Ngawen, terletak di dekat
Muntilan.Candi ini dibuat oleh raja yang beragamaHindu, dan diperuntukan untuk
umat yangberagama Budha
Candi Mendut, terletak di kabupaten Magelang . Di dalamnya terdapat Patung Padmapani dan Wajrapani.
Candi Pawon (Bajranalan), terletak
dikabupaten Magelang. Di bangun olehPramodhawardhani.
2) Candi Peninggalan Kerajaan
Medang(Dinasti Isyana)
Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di
Brebek,Nganjuk.
Candi Gunung Gangsir, terletak di di
Bangil.
Candi Songgoroti, terletak di Batu
Malang
Candi Sumber Nanas, terletak di
Blitar
Candi Belahan, dibangun oleh Raja
Airlingga
Pertapaan Pucangan , terletak di Gunung Penanggungan
3) Candi Peninggalan Kerajaan
Sriwijaya
Kelompok Candi Muara Takus, terletak
diBangkinang, Tampar, Riau
Kelompok Candi Gunung Tua, terletak dipadang
sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara . Di kelompok ini ada 1 candi yang
bentuknyakhas, yaitu Candi Biaro Bahal.
4) Candi Peninggalan Kerajaan
Singasari
Candi Kidal, terletak di Malang
Candi Jawi, terletak di dekat
Pringen
Candi Singasari, terletak di Malang
Candi Jago, terletak di Malang
5) Candi Peninggalan kerajaan
Majapahit
Candi Simping
Candi Rimbi, terletak di Mojokerto
Candi Panggih
Candi Surawana, terletak di Kediri
Candi Tigawangi, terletak di Pare
Candi Kalicilik, terletak di Blitar
Candi Jabung, terletak di
Kraksaan,Probolinggo
Candi Pari, terletak di Porong
Candi Tikus, terletak di Mojokerto
Candi Brahu, terletak di Mojokerto
Candi Panataran, terletak di Blitar
Candi Sukuh, terletak di
Karanganyar. Candiini menunjukan unsure Jawa asli
Candi Samentar, terletak di Blitar
6) Candi Peninggalan Kerajaan
Kanjuruhan
Candi Badut, terletak di Malang
7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali
Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak
di Tampaksiring
B . Berupa Prasasti
- Yupa (batu bertulis) Peniggalan
Kerajaan Kutai- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778M), Prasasti
Karang Tengah (824 M), Prasasti
Argapura (963 M), Merupakan Sumber Sejarah yang mengungkapkan
Keberadaan Kerajaan
Mataram Kuno.- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan TarumaNegara, 5 ditemukan di
Bogor, 1 di Cilincing,dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun , Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten,
danPrasasti Lebak.-Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 M sumber sejarah yang mengungkapkan kebetradaan MpuSindok (raja pertama Medang dan pendiri Dinasti Isyana ) Prasasti - prasasti sebagai sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka
pada tahun
684-775 M , Antara lain P. Kedudukan Bulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu
Batu Kecil , P.Kota , P.Karang Berahi .
C . Pertirtaan
Pertirtaan merupakan pemandian suci
untuk rajadan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah :
Petirtaan Jalatunda, terletak di
lereng baratGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan Belahan, terletak di
lereng timurGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan di Candi Tikus, terletak
di Trowulan, Mojokerto
Petirtaan Gua Gajah, terletak di
Gianyar, Bali
Petirtaan Tirta Empul. Terletak di
desaManukaya, Tampaksiring, Bali.
D . Benteng
Istana kerajaan umumnya dibangun di
balikbenteng yang kuatBenteng ada 2 macam, yaitu :
Benteng Buatan, dibangun dengan
sengajaberwujud tembok, parit yang dalam dan ebar
Benteng alam, yamg berwujud sungai
ataupegunungan. Contoh benteng alam adalah
benteng yang terdapat di Bukit Ratu
Boko yangdikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candiini dibangun oleh Balaputradewa.
E . Gapura
Ada 2 macam bentuk gapura :
Kori Agung, yaitu berupa bangunan
seperti candi
yang di tengahnya terdapat pintu untuk keluar masuk. Contoh Kori Agung,
antara lain :Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi Bajang Ratu
2 . SENI RUPA
Berupa Relief. Relief adalah hasil
seni pahatsebagai pengisi bidang pada dinding candi
1 . Relief Candi Borobudur
a.karmawibbhangga, padakaki candi,
sebabakibat perbuatan baik / buruk manusia
b.jatakamala-awadana, dinding lorong
1,2perbuatan sang budha, bodhisatva
c.gandawyudha-badhracari, dinding
2-4,usaha sudana mencara ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah mengikuti
bodhisatva,samantharbhadra
2 . Relief Candi Lorojonggrang
a.Cerita ramayana, pada dinding
serambi atascandi sywa dan candi brahmana
b.Carita kresnayana, pada pagar
candi wisnu.
c.Relief candi jajaghu, mamuat
ceritakresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kali kita jumpai punokawan.
d.Relief candi surowono, memuat
cerita arjuna wiwaha,
adegan sritanjung yang dibunuh oleh sidapaksa.
e.Relief candi panataran, memuat
cerita ramayana,
kresnayana.
3.SENI
PATUNG
1.Peninggalan Bercorak Hindu.
a.Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam
wujudmaha guru, mahakala, mahabirawa), durga
b.Patung Airlangga, dalam wujud dewa
wisnu menunggang
garuda
c.Patung Kendedes, wujud
dewiprajnaparamita
d.Patung Kertanegara, wujud joko
dolok danamonghapasae.
Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf .Patung Dwarapala, wujud
raksasamenggenggam gada
2.Peninggalan Patung Budha
1.Arca Aksobhya, sikap bumi
sparcamudra /tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadaptimur
2.Arca Ratnasambhawa,
sikapwaramudra/memberi anugerah, selatan.
3.Arca Amitaba, sikap dayana mudra
/bersemedi, barat.
4.Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra
/tangan menentramkan,utara.
5.Arca Wairicana, sikap darmacakara
mudra /tangan memutar roda darma,di dalam stup
4.SENI SASTRA
1.Masa Kerajaan Kediri
a.kitab kakawin baratayudha :
mpusedah,panuluh
b.kitab kakawin
hariwangsa,gatotkacasraya :mpu panuluh
c.kitab smaradhana : mpu dharmaja
d.kitab lubdaka,wratasancaya : mpu
tanakung
e.kitab kresnayana : mpu triguna
2.Masa Kerajaan Majapahit
a.kitab negara kertagama : mpu
prapanca
b.kitab sutasoma : mpu tantular
c.kitab pararaton : riwayat
raja-raja singasari,majapahit
d.kitab sundayana : peristiwa bubat
e.kitab ranggalawe,pemberontakan ranggalawa
f.kitab sorandoka : pemberontakan
sora
g.kitab usana jawa : penakhlukan
bali oleh gajahmada
dan arya dama
B.
Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha
1. Kutai
Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti
berbentuk yupa.Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.Prasasti
itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga,
dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara.
Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga,
Mulawarman.Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan
sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah
Tarumanegara.Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum
pada abad ke-5 Masehi.Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti
kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara).
Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan
utusannnya ke Cina.
3. Kalingga
Dalam sebuah berita Cina yang berasal dari seorang biksu Budha bernama I-Tsing,
pada pertengahan abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Holing atau
Kalingga di daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu
bernama Sima.Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.
4. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara.Banyak ahli sejarah
yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai
Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang
ditemukan di sana.
Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645
utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing
kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh
Sriwijaya.
Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari
melancarkan ekspedisi.Pemelayu.Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan
raja Adityawarman.Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur,
bahwa Adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.
5. Sriwijaya
Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau
Bangka.Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di
Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan
bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di
Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta.
Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya
ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno.Prasasti Kedukan Bukit, Talang
Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.
6. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan
Solo di Jawa Tengah.Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal.Prasasti
Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh
Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama
Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi
Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu
yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh
Raja Pikatan.
7. Wangsa Warmadewa di Bali
Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui
dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.
8. Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas di Jawa Timur.Kerajaan
ini dibangun oleh Mpu Sendok yang sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno
di Jawa Tengah.Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang
bernama Isyana.
9. Kediri
Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua
kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala.
Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri.Pada tahun 1116,
Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh
Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang
Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.
10. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan
Kediri.Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak
dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan
berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta
bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel
bernama Tunggul Ametung.
Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok
kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring.
Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung.
Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung,
mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya.Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu
dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta
kerajaan.
Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248).Masa
pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia
dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken
Umang.Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang
bernama Ranggawuni.Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya
Wisnuwardana.Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam
prasasti Narasingharmuti.
Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan
menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar
mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara
melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan
mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292.
Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang
keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan
Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh
leluhur Kertanegara.Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun
menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.
11. Majapahit
Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya.Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara
yang berhasil meloloskan diri ke Madura setelah kematian mertuanya.Dengan
bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk
bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri.Jayakatwang kemudian memberikan daerah
Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya.
Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk
membalas dendam.Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk
menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa.Raden Wijaya berhasil membunuh
Jayakatwang.
Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara
Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa.Ia dinobatkan menjadi
Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November
1293.
Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian
diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan.Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh,
yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut
menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi.
Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada
tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di
tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309.
Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri
Jayanegara.Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati.Kemudian
menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319.Setelah peristiwa
itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia
ditangkap dan di hukum mati.
Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tanca. Tahta kerajaan kemudian
diwakilkan kepada puterinya, Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan).Selama
pemerintahan ratu tersebut, kemelut politik masih muncul.Hal tersebut terlihat
dengan adanya pemberontakan Sadeng pada tahun 1331.Pemberontakan tersebut
berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.Sebagai balasan atas jasanya, Gajah Mada
diangkat menjadi Mangkubumi (Perdana Menteri).
Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah terkenal yang disebut
sebagai Sumpah Palapa.Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada bertekad untuk tidak
berhenti beristirahat sampai seluruh nusantara dipersatukan di bawah panji
Majapahit.Tribhuwanatunggadewi menduduki tahta selama 22 tahun dan kemudian
menyerahkan tahta Majapahit kepada puteranya Hayam Wuruk.Hayam Wuruk menjadi
raja dengan gelar Sri Rajasanegara. Pemerintahannya berlangsung selama 39
tahun, ia didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya.
Di bawah duet Sri Rajasanegara dan Gajah Mada, persatuan nusantara perlahan-lahan
dapat diwujudkan meskipun sempat diwarnai keributan dengan adanya peristiwa
Bubat.Peristiwa yang menewaskan Maharaja Sunda Padjajaran yang bernama Sri
Bhaduga dan Dyah Pitaloka, puterinya yang menjadi calon permaisuri Hayam
Wuruk.Peristiwa ini meretakkan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan kehidupan agama.Ia berusaha mempersatukan tiga
aliran agama, yaitu Budha, Siswa dan Wisnu. Kerukunan hidup beragama di
Majapahit dilukiskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma dengan kalimat
“Bhineka Tunggal Eka”.Beberapa pujangga besar yang hidup pada masa tersebut
adalah Mpu Prapanca dengan karyanya kitab Negarakertagama dan Mpu Tantular
dengan karyanya Arjuna Wiwaha.
Kematian Gajah Mada pada tahun 1364, yang disusul oleh wafatnya Hayam Wuruk
pada tahun 1389 menyebabkan kemunduran besar bagi Majapahit.
C.
Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu – Budha
1.
Pengaruh Kebudayaan Hindu – Budha
Perkembangan Hindu – Budha di nusantara tidak sekedar membawa perubahan dalam
bidang keagamaan saja melainkan juga berpengaruh pada kehidupan politik, sosial
dan budaya.
2. Perubahan dalam bidang politik
Di bidang politik yang paling nyata adalah diperkenalkannya sistem kerajaan.
Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat nusantara ialah orang yang dituakan
oleh sesamanya.
3. Perubahan dalam bidang sosial
Masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan
kasta. Akan tetapi, sistem kasta yang berlaku di nusantara tidaklah seketat di
negara asalnya.
4. Perubahan dalam bidang kebudayaan
Pengaruh di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan penyelenggaraan upacara
keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, candi serta penggunaan
bahasa sansekerta.
5. Warisan kebudayaan Hindu – Budha
- Arsitektur
Arsitektur warisan kebudayaan Hindu – Budha dapat dilihat dari stupa dan candi.
Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam yang sederhana,
kemudian bentuk arsitektur ini menjadi sebagai bangunan suci bagi umat Budha.
Gerbangnya terdapat di empat penjuru mata angin, biasanya dihiasi dengan
gambar-gambar timbul (relief).
Adapun candi merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk
memuliakan orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja dan orang-orang
terkemuka.
- Seni sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu – Budha ialah tampak dalam
penulisan prasasti, kitab dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk
memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah, atau
keberadaan suatu kerajaan.Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan
pada Yupa (tugu batu).
Kitab adalah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu
peristiwa.Kitab ditulis dalam lembaran daun lontar. Isi kitab berupa rangkaian
puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam bahasa yang indah.
Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin.Beberapa kitab yang ditulis misalnya,
Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.
- Seni rupa / ukir
Karya seni rupa banyak dijumpai dalam bentuk relief yang dipahatkan pada
dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada yang merupakan
rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu. Relief-relief itu antara lain
dapat ditemui dalam berbagai candi seperti Borobudur, Prambanan dan Panataran.