Kamis, 23 Januari 2014

Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYAPENGARUH HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

A. Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tahun Masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina.Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik.Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut.Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:                                                                                     
1.    Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia                         
2.    Kesempatan melakukan hubungan perdagangan Internasional terbuka lebar                                  
3.    Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas                                                                              
4.    Pengaruh asing masuk ke Indonesia, sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.

Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.                                                                                                                           
1.    Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para Brahman mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2.    Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria.Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antar golongan di dalam masyarakat.Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3.    Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4.    Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan Sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India.Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.




AGAMA HINDU
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:                                
1)    Reg Weda berisi syair puji-pujian kepada paradewa.
2)    Sama Weda berisi nyanyian-nyanyian suci.
3)    Yajur Weda berisi mantra-mantra untuk upacara keselamatan.
4)    Atharwa Weda berisi doa-doa untukpenyembuhan penyakit.

Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
1)    Kitab Brahmana berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
2)    Kitab Upanishad berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.

Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
1)    Dewa Brahmana sebagai dewa pencipta.
2)    Dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
3)    Dewa Siwa sebagai dewa pelebur.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk upacara-upacara keagamaan.
Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:                                                                                                                                          
1)    Kasta Brahmana terdiri dari para pendeta.
2)    Kasta Ksatria terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
3)    Kasta Waisya terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
4)    Kasta Sudra terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.

Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta. Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
AGAMA BUDDHA
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara. Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang”  yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:                                                                                                                                          
1)    Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat    Buddha
2)    Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
3)    Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.

Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:
1)    Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
2)    Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
3)    Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.

Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
1)    Pandangan yang benar.
2)    Niat yang benar.
3)    Perkataan yang benar.
4)    Perbuatan yang benar.
5)    Penghidupan yang benar.
6)    Usaha yang benar.
7)    Perhatian yang benar.
8)    Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
1)    Buddha Hinayana yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
2)    Buddha Mahayana yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.

Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat  yang dianggap suci dan keramat yaitu :
1)    Kapilawastu yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
2)    Bodh Gaya yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
3)    Sarnath (Benares)  yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
4)    Kusinagara yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.
B. Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.                                                         
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalam kehidupan masyarakat Indonesia, diantaranya dalam bidang berikut ini :
a.    Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindu dan Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadap roh nenek moyang.
b.    Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.
c.    Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besar pengaruh dan perubahannya, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktifitas perekonomian melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.


d.    Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat dari hasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, seni sastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya Epos Mahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruh lainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan system tulisan di masyarakat Indonesia.
e.    Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animism dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima system kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
f.     Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
g.    Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden berundak-undak.Tradisi tersebut berpadudengan budaya India yang mengilhami pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannyaberbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta . Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata - kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.

9. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra . Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri . Karya -karya sastra yang muncul di Indonesia adalah :
1 . Arjunawiwaha , karya Mpu Kanwa
2 . Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
3 .Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
C . Kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia
A . Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
Kerajaan Kutai
B . Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
Kerajaan Salakanagara (150-362)
Kerajaan Tarumanegara (358-669)
Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
Kerajaan Kalingga
Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Kadiri (1042 – 1222)
Kerajaan Singasari (1222-1292)
Kerajaan Majapahit (1292-1527)

C . Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
Kerajaan Malayu Dharmasraya
Kerajaan Sriwijaya
D.Teori Masuknya Agama Hindu Budha
1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van Leur.Menurutnyapara Brahmana sangat berperan dalampenyebaran agaman Hindu di Indonesia.ParaBrahmana diundang oleh penguasa nusantarauntuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmupengetahuan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C Berg.Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para prajuritperang yang kalah dan melakukan migrasi kenusantara.
3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom.Menurutnyaagama Hindu disebarkan oleh para pedagangyang datang ke nusantara.
4. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnyaagama Hindu Budha dibawa oleh para pemudayang khusus belajar agama di India
E.Peninggalan Hindu-Buddha di Indonesia
Peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan yangbercorak Hindu-Budha di daerah-daerah Indonesiaumumnya berupa seni bangunan (candi,petirtaan/pemandian, benteng, gapura), seni rupa(relief, dan patung), serta karya sastra.

1. SENI BANGUNAN
A . Candi
1) Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Lama
Candi yang bersifat Hindu
Candi Gunung Wukir, terletak di sebelah selatan Muntilan
Kelompok Candi Dieng , terletak di Kabupaten Wonosobo. Dikelompok candi ini terdapat beberapa candi yang oleh penduduk setempat diberi nama tokoh wayang,misalnya : Bima, Gatotkaca, Puntadewa,Arjuna, Semar, dan lain-lain
Candi Selogriyo, terletak di kaki GunungSumbing
Candi Pringapus, terletak di timur GunungSundoro
Kelompok Candi Gedong Songo, terletak dilereng Gunung Ungaran
Candi Perot, terletak di lereng GunungSumbing
Candi Argopuro, terletak di lereng GunungSumbing
Candi Ijo, terletak di dekat Prambanan
Candi Gebang, terletak di dekat Yogyakarta
Candi Sambisari, terletak di dekat Yogyakarta
Kelompok Candi Lorojonggrang ( Prambanan), terletak di perbatasan Yogyakarta-Klaten . Di kelompok ini ada 3 candi induk, Candi Syiwa,Candi Brahma, dan Candi Wisnu.
Candi yang bersifat Budha, bercorak budha , bermitologi budha , bernuansa arsitektur budha dan ajaran budha :
Candi Borobudur, terletak di Kabupaten Magelang
Candi Kalasan , terletak di kabupatensleman. Dibangun oleh Raja Panangkaran.
Candi Sari, terletak di dekat Candi Kalasan.
Candi Banyunibo, terletak di dekat Prambanan.
Candi Sajiwan, terletak didekat Prambanan.Candi ini untuk menghormat Awalokiteswara.
Candi Plaosan, terletak di dekat prambanan.Dibangun pada masa Raja Pikatan
Candi Sewu, terletak didekat Prambanan
Candi Bubrah, terletak didekat Prambanan
Candi Lumbung, terletak didekat Prambanan
Candi Asu, terletak didekat Candi Sewu
Candi Ngawen, terletak di dekat Muntilan.Candi ini dibuat oleh raja yang beragamaHindu, dan diperuntukan untuk umat yangberagama Budha
Candi Mendut, terletak di kabupaten Magelang . Di dalamnya terdapat Patung Padmapani dan Wajrapani.
Candi Pawon (Bajranalan), terletak dikabupaten Magelang. Di bangun olehPramodhawardhani.
2) Candi Peninggalan Kerajaan Medang(Dinasti Isyana)
Candi Lor (Anjuk Ladang),terletak di Brebek,Nganjuk.
Candi Gunung Gangsir, terletak di di Bangil.
Candi Songgoroti, terletak di Batu Malang
Candi Sumber Nanas, terletak di Blitar
Candi Belahan, dibangun oleh Raja Airlingga
Pertapaan Pucangan , terletak di Gunung Penanggungan
3) Candi Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kelompok Candi Muara Takus, terletak diBangkinang, Tampar, Riau
Kelompok Candi Gunung Tua, terletak dipadang sidempuan, Tapanuli, Sumatra Utara . Di kelompok ini ada 1 candi yang bentuknyakhas, yaitu Candi Biaro Bahal.
4) Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Candi Kidal, terletak di Malang
Candi Jawi, terletak di dekat Pringen
Candi Singasari, terletak di Malang
Candi Jago, terletak di Malang
5) Candi Peninggalan kerajaan Majapahit
Candi Simping
Candi Rimbi, terletak di Mojokerto
Candi Panggih
Candi Surawana, terletak di Kediri
Candi Tigawangi, terletak di Pare
Candi Kalicilik, terletak di Blitar
Candi Jabung, terletak di Kraksaan,Probolinggo
Candi Pari, terletak di Porong
Candi Tikus, terletak di Mojokerto
Candi Brahu, terletak di Mojokerto
Candi Panataran, terletak di Blitar
Candi Sukuh, terletak di Karanganyar. Candiini menunjukan unsure Jawa asli
Candi Samentar, terletak di Blitar
6) Candi Peninggalan Kerajaan Kanjuruhan
Candi Badut, terletak di Malang
7) Candi Peninggalan Kerajaan Bali
Kompleks Candi Gunung Kawi, terletak di Tampaksiring
B . Berupa Prasasti
- Yupa (batu bertulis) Peniggalan Kerajaan Kutai- Prasasti Canggal (732 M), Prasasti Kalasa (778M), Prasasti Karang Tengah (824 M), Prasasti
Argapura (963 M), Merupakan Sumber Sejarah yang mengungkapkan Keberadaan Kerajaan Mataram Kuno.- Tujuh Prasasti Peninggalan Kerajan TarumaNegara, 5 ditemukan di Bogor, 1 di Cilincing,dan 1 di Lebak Banten, yaitu Prasasti Ciaterun , Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Cianten, danPrasasti Lebak.-Prasasti Anjuk Ladang beramngka tahun 937 M sumber sejarah yang mengungkapkan kebetradaan MpuSindok (raja pertama Medang dan pendiri Dinasti Isyana ) Prasasti - prasasti sebagai sumber sejarah Kerajaan Sriwijaya di Sumatra , Berangka pada tahun 684-775 M , Antara lain P. Kedudukan Bulat , P. Talang Tuwo , P. Telayu Batu Kecil , P.Kota , P.Karang Berahi .

C . Pertirtaan
Pertirtaan merupakan pemandian suci untuk rajadan para bangsawan.Contoh petirtaan yang penting adalah :
Petirtaan Jalatunda, terletak di lereng baratGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan Belahan, terletak di lereng timurGunung Pananggungan. Dibangun pada masapemerintahan Raja Airlangga
Pertirtaan di Candi Tikus, terletak di Trowulan, Mojokerto
Petirtaan Gua Gajah, terletak di Gianyar, Bali
Petirtaan Tirta Empul. Terletak di desaManukaya, Tampaksiring, Bali.
D . Benteng
Istana kerajaan umumnya dibangun di balikbenteng yang kuatBenteng ada 2 macam, yaitu :
Benteng Buatan, dibangun dengan sengajaberwujud tembok, parit yang dalam dan ebar
Benteng alam, yamg berwujud sungai ataupegunungan. Contoh benteng alam adalah
benteng yang terdapat di Bukit Ratu Boko yangdikenal dengan nama Candi Ratu Boko. Candiini dibangun oleh Balaputradewa.
E . Gapura
Ada 2 macam bentuk gapura :
Kori Agung, yaitu berupa bangunan seperti candi yang di tengahnya terdapat pintu untuk keluar masuk. Contoh Kori Agung, antara lain :Candi Jedong, Candi Plumbangan, dan Candi Bajang Ratu
2 . SENI RUPA
Berupa Relief. Relief adalah hasil seni pahatsebagai pengisi bidang pada dinding candi
1 . Relief Candi Borobudur
a.karmawibbhangga, padakaki candi, sebabakibat perbuatan baik / buruk manusia
b.jatakamala-awadana, dinding lorong 1,2perbuatan sang budha, bodhisatva
c.gandawyudha-badhracari, dinding 2-4,usaha sudana mencara ilmu yang tinggi sampai ia bersumpah mengikuti bodhisatva,samantharbhadra
2 . Relief Candi Lorojonggrang
a.Cerita ramayana, pada dinding serambi atascandi sywa dan candi brahmana
b.Carita kresnayana, pada pagar candi wisnu.
c.Relief candi jajaghu, mamuat ceritakresnayana, partayajna, kunjarakarna. 1 kali kita jumpai punokawan.
d.Relief candi surowono, memuat cerita arjuna wiwaha, adegan sritanjung yang dibunuh oleh sidapaksa.
e.Relief candi panataran, memuat cerita ramayana, kresnayana.
3.SENI PATUNG
1.Peninggalan Bercorak Hindu.
a.Patung Dewa-Dewi : trimurti (dalam wujudmaha guru, mahakala, mahabirawa), durga
b.Patung Airlangga, dalam wujud dewa wisnu menunggang garuda
c.Patung Kendedes, wujud dewiprajnaparamita
d.Patung Kertanegara, wujud joko dolok danamonghapasae.
Patung Kertajasa, wujud dewa sywaf .Patung Dwarapala, wujud raksasamenggenggam gada
2.Peninggalan Patung Budha
1.Arca Aksobhya, sikap bumi sparcamudra /tangan sentuh bumi sebagai saksi, hadaptimur
2.Arca Ratnasambhawa, sikapwaramudra/memberi anugerah, selatan.
3.Arca Amitaba, sikap dayana mudra /bersemedi, barat.
4.Arca Amogasidhi, sikap abaya mudra /tangan menentramkan,utara.
5.Arca Wairicana, sikap darmacakara mudra /tangan memutar roda darma,di dalam stup
4.SENI SASTRA
1.Masa Kerajaan Kediri
a.kitab kakawin baratayudha : mpusedah,panuluh
b.kitab kakawin hariwangsa,gatotkacasraya :mpu panuluh
c.kitab smaradhana : mpu dharmaja
d.kitab lubdaka,wratasancaya : mpu tanakung
e.kitab kresnayana : mpu triguna
2.Masa Kerajaan Majapahit
a.kitab negara kertagama : mpu prapanca
b.kitab sutasoma : mpu tantular
c.kitab pararaton : riwayat raja-raja singasari,majapahit
d.kitab sundayana : peristiwa bubat
e.kitab ranggalawe,pemberontakan ranggalawa
f.kitab sorandoka : pemberontakan sora
g.kitab usana jawa : penakhlukan bali oleh gajahmada dan arya dama
B. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha

1. Kutai
Di daerah Kutai, Kalimantan Timur, bukti itu berupa tujuh buah prasasti berbentuk yupa.Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.Prasasti itu dibuat kira-kira pada abad ke-5 Masehi.
Kerajaan Kutai di Hulu sungai Mahakam. Pendiri kerajaan itu bernama Kudungga, dipastikan bukanlah sebuah nama Hindu, namun asli nusantara.
Prasasti-prasasti itu sendiri dibuat untuk memuliakan Raja Kutai yang ketiga, Mulawarman.Prasasti yang menyebutkan bahwa raja tersebut telah memberikan sumbangan berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2. Tarumanegara
Kerajaan Hindu pertama di Jawa Barat dan kedua di nusantara ialah Tarumanegara.Kerajaan ini terletak di antara sungai Cisadane dan sungai Citarum pada abad ke-5 Masehi.Catatan para pengelana Cina yang singgah di Jawa seperti kisah Fa-Shien mengenai sebuah kerajaan yang bernama To-lo-mo (Tarumanegara). Tang dan Sung menyebutkan bahwa kerajaan tersebut beberapa kali mengirimkan utusannnya ke Cina.
3. Kalingga
Dalam sebuah berita Cina yang berasal dari seorang biksu Budha bernama I-Tsing, pada pertengahan abad ke-7 terdapat sebuah kerajaan bernama Holing atau Kalingga di daerah Jawa Tengah. Kerajaan Kalingga diperintah oleh seorang ratu bernama Sima.Pemerintahannya sangat keras, namun adil dan bijaksana.
4. Melayu
Melayu merupakan salah satu kerajaan terkuat di nusantara.Banyak ahli sejarah yang memperkirakan bahwa kerajaan tersebut terletak di daerah Sungai Batanghari, Jambi. Banyaknya peninggalan kuno seperti candi dan arca yang ditemukan di sana.
Pada masa pemerintahan dinasti Tang, dilaporkan bahwa pada tahun 644 dan 645 utusan dari negeri Moloyeu (Melayu) membawa hasil bumi. Pengelana Cina I-Tsing kemudian melaporkan bahwa pada abad ke-7 kerajaan tersebut ditaklukkan oleh Sriwijaya.
Nama Melayu baru muncul kembali pada abad ke-12 ketika kerajaan Singasari melancarkan ekspedisi.Pemelayu.Melayu mengalami masa kejayaan pada pemerintahan raja Adityawarman.Menurut catatan pada arca Manjusti di Candi Jago, Jawa Timur, bahwa Adityawarman membantu Gajah Mada menaklukkan pulau Bali.
5. Sriwijaya
Sriwijaya pertama kali dijumpai di dalam Prasasti Kota Kapur dari pulau Bangka.Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan di Sumatera Selatan yang berpusat di Palembang. Pada tahun 671, seorang biksu Budha bernama I-Tsing menceritakan bahwa ketika ia pergi dari Kanton ke India, ia singgah terlebih dahulu di Sriwijaya selama enam bulan untuk belajar tata bahasa Sansekerta.
Kerajaan Sriwijaya juga diperkuat oleh penemuan beberapa prasasti yang semuanya ditulis dengan Pallawa dalam bahasa Melayu Kuno.Prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo, Telaga Batu, Kota Kapur, dan Karang Berahi.
6. Mataram Kuno
Kerajaan Mataram berada di wilayah Sungai Bogowonto, Progo, Elo, dan Bengawan Solo di Jawa Tengah.Kerajaan ini dapat diketahui dari prasasti Canggal.Prasasti Belangka tahun 732 M menyebutkan bahwa kerajaan itu pada awalnya dipimpin oleh Sana, diteruskan oleh keponakannya, Sanjaya.
Kerajaan Mataram Kuno terkenal keunggulannya dalam pembangunan candi Agama Budha dan Hindu. Candi yang diperuntukkan bagi Agama Budha antara lain candi Borobudur yang dibangun oleh Samaratungga dari dinasti Syailendra. Candi Hindu yang dibangun antara lain candi Roro Jongrang di Prambanan yang dibangun oleh Raja Pikatan.
7. Wangsa Warmadewa di Bali
Keluarga Raja Warmadewa muncul pertama kali pada tahun 914. Hal itu diketahui dalam prasasti dari Sanur yang dikeluarkan oleh Sri Kesariwarmedewa.
8. Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas di Jawa Timur.Kerajaan ini dibangun oleh Mpu Sendok yang sebelumnya memerintah kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.Di tempat barunya ini Mpu Sendok mendirikan sebuah dinasti yang bernama Isyana.
9. Kediri
Keputusan Airlangga untuk membagi dua kerajaannya menghasilkan pembentukan dua kerajaan, Jenggala dan Panjalu (Kediri). Panjalu berhasil mendesak Jenggala.
Sebagai gantinya, 60 tahun kemudian muncullah kerajaan Kediri.Pada tahun 1116, Kediri diperintah oleh Sri Kameswara (1116-1135). Kemudian ia digantikan oleh Jayabaya. Jayabaya memerintah antara tahun 1135 hingga 1157, ia memakai lambang Garudamukha untuk menunjukkan bahwa dirinya adalah keturunan sah Airlangga.
10. Singasari
Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok setelah dia berhasil mengalahkan Kediri.Riwayat Ken Arok sendiri tidak banyak diketahui karena namanya tidak dikenal dalam prasasti. Dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama, ia dikatakan berasal dari sebuah keluarga biasa dari desa Pungkur. Melalui bantuan pendeta bernama Danghyang Lohgawe, ia kemudian berhasil bekerja pada Akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung.
Tertarik oleh isteri sang akuwu yang cantik bernama Ken Dedes, Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Setelah itu ia menikahi Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung.
Kisah tragedi Anusapati, anak yang dikandung Ken Dedes dari Tunggul Ametung, mengetahui tragedi yang menimpa ayahnya.Ia kemudian membunuh ayah tirinya itu dengan keris yang telah membunuh ayah kandungnya dan mengambil alih tahta kerajaan.
Pemerintahan Anusapati berlangsung selama 21 tahun (1227 – 1248).Masa pemerintahannya tidak banyak diketahui selain dia gemar mengabung ayam, dia dibunuh oleh Tohjaya, seorang anak Ken Arok dari istri lainnya yang bernama Ken Umang.Pada gilirannya, Tohjaya kemudian dibunuh oleh anak Anusapati yang bernama Ranggawuni.Ranggawuni naik tahta pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardana.Ia merupakan raja Singasari pertama yang namanya diabadikan dalam prasasti Narasingharmuti.
Perluasan pengaruh Kemaharajaan Cina – Mongol di bawah Khubilai Khan menimbulkan tantangan terhadap kekuasaan Kertanegara. Ketika sang kaisar mengirimkan utusan yang menuntut agar Singasari tunduk kepada Cina. Kertanegara melukai wajah sang utusan yang bernama Mengki Khubilai Khan murka dan mengirimkan pasukan untuk menyerang Jawa pada tahun 1292.
Akan tetapi, keruntuhan Kertanegara ternyata datang dari jurusan lain. Seorang keturunan raja-raja Kediri bernama Jayakatwang memberontak terhadap kekuasaan Singasari untuk memulihkan kembali kejayaan Kediri yang diruntuhkan oleh leluhur Kertanegara.Jayakatwang berhasil membunuh Kertanegara meskipun menantunya yang bernama Raden Wijaya berhasil lolos.
11. Majapahit
Pendiri Majapahit ialah Raden Wijaya.Raden Wijaya merupakan menantu Kertanegara yang berhasil meloloskan diri ke Madura setelah kematian mertuanya.Dengan bantuan penguasa Madura bernama Arya Wirajaya, ia menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Jayakatwang di Kediri.Jayakatwang kemudian memberikan daerah Hutan Tarik (sekarang Trowulan) kepada Raden Wijaya.
Raden Wijaya diam-diam memperkuat diri sambil menunggu saat yang tepat untuk membalas dendam.Pada awal tahun 1293 tentara Cina – Mongol yang dikirim untuk menghukum Kertanegara tiba di Pulau Jawa.Raden Wijaya berhasil membunuh Jayakatwang.
Setelah berhasil mengalahkan Kediri, Raden Wijaya berbalik menyerang tentara Mongol dan memaksa mereka lari meninggalkan pulau Jawa.Ia dinobatkan menjadi Raja Majapahit dengan gelar Sri Kertarajasa Jaya Wardhana pada 12 November 1293.
Para pengikut Kertarajasa yang berjasa dalam mendirikan Majapahit kemudian diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan.Di antara mereka terdapat tokoh-tokoh, yaitu Arya Wiraraja. Pu Tambi (Nambi), dan Ronggo Lawe. Pengangkatan tersebut menimbulkan rasa tidak puas bagi jabatan yang lebih tinggi.
Timbullah serangkaian pemberontakan seperti yang dilakukan Ronggo Lawe pada tahun 1295 serta Pu Sora dan Juru Demung antara tahun 1298 – 1300. Di tengah-tengah kekacauan ini, Raden Wijaya wafat pada tahun 1309.
Pengganti Raden Wijaya adalah Jayanegara yang bergelar Sri Jayanegara.Pemberontakan Nambi tahun 1316 dapat dipadamkan oleh Mahapati.Kemudian menyusul pemberontakan Semi pada tahun 1318 dan Kuti 1319.Setelah peristiwa itu, raja Jayanegara sadar kalau Mahapati ternyata tukang fitnah. Akhirnya, ia ditangkap dan di hukum mati.
Ketika terjadi pemberontakan Kuti inilah muncul nama Gajah Mada.
Pada tahun 1328, Jayanegara tewas dibunuh oleh Tanca. Tahta kerajaan kemudian diwakilkan kepada puterinya, Tribhuwanatunggadewi (Bhre Kahuripan).Selama pemerintahan ratu tersebut, kemelut politik masih muncul.Hal tersebut terlihat dengan adanya pemberontakan Sadeng pada tahun 1331.Pemberontakan tersebut berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.Sebagai balasan atas jasanya, Gajah Mada diangkat menjadi Mangkubumi (Perdana Menteri).
Pada saat dilantik, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah terkenal yang disebut sebagai Sumpah Palapa.Dalam sumpahnya itu, Gajah Mada bertekad untuk tidak berhenti beristirahat sampai seluruh nusantara dipersatukan di bawah panji Majapahit.Tribhuwanatunggadewi menduduki tahta selama 22 tahun dan kemudian menyerahkan tahta Majapahit kepada puteranya Hayam Wuruk.Hayam Wuruk menjadi raja dengan gelar Sri Rajasanegara. Pemerintahannya berlangsung selama 39 tahun, ia didampingi oleh Gajah Mada sebagai patihnya.
Di bawah duet Sri Rajasanegara dan Gajah Mada, persatuan nusantara perlahan-lahan dapat diwujudkan meskipun sempat diwarnai keributan dengan adanya peristiwa Bubat.Peristiwa yang menewaskan Maharaja Sunda Padjajaran yang bernama Sri Bhaduga dan Dyah Pitaloka, puterinya yang menjadi calon permaisuri Hayam Wuruk.Peristiwa ini meretakkan Hayam Wuruk dan Gajah Mada.
Hayam Wuruk sangat memperhatikan kehidupan agama.Ia berusaha mempersatukan tiga aliran agama, yaitu Budha, Siswa dan Wisnu. Kerukunan hidup beragama di Majapahit dilukiskan oleh Mpu Tantular dalam bukunya Sutasoma dengan kalimat “Bhineka Tunggal Eka”.Beberapa pujangga besar yang hidup pada masa tersebut adalah Mpu Prapanca dengan karyanya kitab Negarakertagama dan Mpu Tantular dengan karyanya Arjuna Wiwaha.
Kematian Gajah Mada pada tahun 1364, yang disusul oleh wafatnya Hayam Wuruk pada tahun 1389 menyebabkan kemunduran besar bagi Majapahit.
C. Pengaruh dan Warisan Kebudayaan Hindu – Budha
1. Pengaruh Kebudayaan Hindu – Budha
Perkembangan Hindu – Budha di nusantara tidak sekedar membawa perubahan dalam bidang keagamaan saja melainkan juga berpengaruh pada kehidupan politik, sosial dan budaya.
2. Perubahan dalam bidang politik
Di bidang politik yang paling nyata adalah diperkenalkannya sistem kerajaan. Sebelumnya, kedudukan pemimpin dalam masyarakat nusantara ialah orang yang dituakan oleh sesamanya.
3. Perubahan dalam bidang sosial
Masyarakat nusantara terbagi menjadi beberapa golongan sesuai dengan aturan kasta. Akan tetapi, sistem kasta yang berlaku di nusantara tidaklah seketat di negara asalnya.
4. Perubahan dalam bidang kebudayaan
Pengaruh di bidang kebudayaan terutama berkaitan dengan penyelenggaraan upacara keagamaan, seperti upacara sesajen, pembuatan relief, candi serta penggunaan bahasa sansekerta.
5. Warisan kebudayaan Hindu – Budha
- Arsitektur
Arsitektur warisan kebudayaan Hindu – Budha dapat dilihat dari stupa dan candi. Awalnya stupa dikenal sebagai kuburan kubah atau bukit makam yang sederhana, kemudian bentuk arsitektur ini menjadi sebagai bangunan suci bagi umat Budha.
Gerbangnya terdapat di empat penjuru mata angin, biasanya dihiasi dengan gambar-gambar timbul (relief).
Adapun candi merupakan bangunan peninggalan masa lalu yang digunakan untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khusus bagi para raja dan orang-orang terkemuka.
- Seni sastra
Seni sastra peninggalan kerajaan-kerajaan Hindu – Budha ialah tampak dalam penulisan prasasti, kitab dan kakawin. Prasasti biasanya ditulis untuk memberikan informasi sehubungan dengan adanya peringatan, perintah, atau keberadaan suatu kerajaan.Pada masa kerajaan Kutai, informasi itu dipahatkan pada Yupa (tugu batu).
Kitab adalah sebuah karangan tentang kisah, catatan atau laporan suatu peristiwa.Kitab ditulis dalam lembaran daun lontar. Isi kitab berupa rangkaian puisi yang terdiri atas beberapa bait, ditulis dalam bahasa yang indah. Ungkapan dalam puisi itu disebut kakawin.Beberapa kitab yang ditulis misalnya, Mahabharata, Arjuna Wiwaha, Negarakertagama, dan Sutasoma.


- Seni rupa / ukir
Karya seni rupa banyak dijumpai dalam bentuk relief yang dipahatkan pada dinding candi, biasanya berupa gambar dan hiasan serta ada yang merupakan rangkaian cerita atau kisah orang-orang tertentu. Relief-relief itu antara lain dapat ditemui dalam berbagai candi seperti Borobudur, Prambanan dan Panataran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar