Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".
Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia.
Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium,dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.
1. Masa muda dan universitas
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang buluyang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholikdan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya).
Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek padamasa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;jdia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnyadia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan.
Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah.
2. Kerja dan Gelar Doktor
Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alatyang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadidan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich.
Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik,dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapijuga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logisdan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murnidan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005.
3. Gerakan Brownian
Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairanyang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian.
Ilmuwan Fisika yang terkenal karena "Teori Relativitasnya" menyempurnakan teori "Gaya Tarik" Newton yang telah berlangsung ratusan tahun, sehingga dia dijuluki "Copernicus abad 20". Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta. Tahun 1919, ketika para astronom Inggris mengamati gerhana matahari total, telah membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein. Hal ini membuat dunia heboh. Namun, sebagai orang Yahudi, ia malah tinggal di Jerman, negara yang paling kejam menyiksa bangsa Yahudi. Dengan keberhasilan dan nama besar yang disangganya, dia membantu bangsanya melaksanakan gerakan pembangunan kembali negara tercinta.
Riwayat Hidup
14 Maret 1879
lahir di kota Ulm, Jerman.
1880 (1 th)
seluruh keluarga pindah ke Munich.
1885 (6 th)
Mengenyam pendidikan di sekolah katolik.
1889 (10 th)
Melanjutkan sekolah menengah di kota Luitpold.
1894 (15 th)
Seluruh keluarga pindah ke Italia
1895 (16 th)
Maret, berhenti dari sekolah menengah, pulang ke Milan. Melepaskan warga negara Jerman.
Oktober, masuk sekolah menengah Aargau, Swiss.
1896 (17 th)
Oktober, melanjutkan di Institut Politeknik, Swiss.
1901 (22 th)
Memperoleh hak warga Swiss.
Menggantikan guru tetap, kemudian jadi pembimbing anak-anak asrama.
1902 (23 th)
Bekerja di kantor paten Bern, Swiss.
1903 (24 th)
Menikah dengan Mileva Mervick.
1905 (26 th)
Memperoleh gelar doktor dari Universitas Zurich.
Mengumumkan Teori Relativitas yang berisi lima buah artikel.
1907 (28 th)
Mengumumkan karya tulisan eksistensi foton atau partikel cahaya.
1911 (32 th)
Mengumumkan teori gaya tarik akan mengakibatkan cahaya membelok.
1912 (33 th)
Menjadi dosen tetap di Universitas Politeknik, Swiss.
1913 (34 th)
Mengumumkan dasar teori gaya berat.
Diangkat menjadi Maha Guru di Universitas Berlin Menjadi Direktur Lembaga Fisika "Kaisar Wilhelm" serta menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Prusia. Mengurus perceraian dengan Mileva, sendirian berangkat ke Berlin. Memperoleh kewarganegaraan Jerman.
1916 (37 th)
Menyelesaikan "Teori Relativitas".
1919 (40 th)
Setelah resmi bercerai dengan Mileva, menikahi adik sepupunya, Elsa. Tim pengamat Gerhana Matahari Total Inggris menyatakan kebenaran "Teori Relativitas" Einstein.
1920 (41 th)
Resmi mengajukan minat menjadi warga negara Jerman.
1921 (42 th)
Diangkat menjadi ketua "Lembaga Persatuan Ilmiah Internasional". Ke Amerika bersama Weizman, kampanye mengumpulkan dana demi bangsa Yahudi. Dalam perjalanan pulang, ia mengunjungi Inggris.
1922 (43 th)
Maret, mengunjungi Preancis.
Akhir tahun 1923, mengunjumhi Cina, Jepang, dan Palestina. Dalam perjalanan ia mendapat kabar sebagai pemenang hadiah Nobel dalam bidang Fisika.
1926 (47 th)
Mengikuti gerakan Internasional Anti Penjajah.
1929 (50 th)
Mengumumkan "Teori Khusus Relativitas".
1930 (51 th)
Tahun 1932, sebagai dosen sementara di Universitas California.
1933 (54 th)
Melapaskan kewarganegaraan Jerman. Semua harta benda dirampas pemerintah Nazi. Bulan September ke Princetown, Amerika, bekerja di Lembaga Studi Lanjutan Tinggi.
1936 (57 th)
Istri yang kedua, Elsa meninggal karena sakit.
1939 (60 th)
Agustus, menulis surat pada Presiden Roosevelt mengenai bom atom.
1940 (61 th)
Memeperoleh kewarganegaraan Amerika.
1946 (67 th)
Menjadi Ketua Lembaga Ilmuwan Bom Atom.
1950 (71 th)
Mengatakan posisinya yang anti bom.
1952 (73 th)
Menolak menjadi Presiden Israel.
1955 (76 th)
18 April, Einstein meninggal akibat sakit jantung.
Siapa yang tidak kenal formula Einstein E = m c2 atau
paradoks si kembar yang mendapati saudara kembarnya sudah jauh lebih tua
setelah ia melakukan perjalanan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya?
Namun tidak semua orang tahu kalau "keajaiban" tersebut hanyalah
bagian kecil dari teori relativitas Einstein, serta bagaimana sebenarnya
Einstein mendapatkan teori relativitas tersebut.
Pada tanggal 14 Desember 1922 Albert Einstein menyampaikan kuliah umum di
depan mahasiswa Kyoto Imperial University tentang ide-ide yang
melatar-belakangi lahirnya teori relativitas khusus dan umum. Kuliah ini
merupakan bagian dari lawatan Einstein ke Jepang selama 43 hari di penghujung
tahun 1922 bersama istrinya Elsa. Lawatan ini cukup unik, karena inilah
satu-satunya lawatan Eistein ke Asia. Selama kunjungan tersebut, Einstein
memiliki jadwal yang sangat ketat, ia harus memberikan kuliah untuk para
profesional (fisikawan) serta publik umum.
Tahun berikutnya, catatan kuliah ini diterbitkan oleh sebuah majalah
bulanan Jepang yang bernama Kaizo. Prof. Masahiro Morikawa dari Ochanomizu
University menerjemahkan artikel tersebut ke dalam bahasa Inggris dalam buletin
Asosiasi Himpunan Fisikawan Asia Pasifik yang terbit bulan April lalu. Seperti
keyakinan Prof. Morikawa, saya pun sependapat bahwa artikel ini selayaknya
diketahui masyarakat. Satu hal penting yang dapat kita pelajari dari kuliah ini
adalah fakta bahwa sebagai manusia biasa Einstein pernah hampir putus-asa
karena sulitnya problem relativitas. Namun kombinasi antara ketekunan, kerja
keras, kejeniusan, hubungan baik dengan sesama ilmuwan, serta keberuntungan
yang ia miliki, merupakan faktor yang akhirnya menentukan keberhasilan Einstein
melahirkan kedua teori relativitas tersebut. Hal ini tentu saja patut menjadi
renungan bagi para ilmuwan di republik ini.
Berikut adalah terjemahan pidato Einstein tersebut.
Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menceritakan secara lengkap bagaimana
saya mendapatkan teori relativitas. Hal ini disebabkan oleh adanya beragam
kompleksitas yang secara tidak langsung memotivasi pemikiran manusia. Saya pun
tidak ingin menyampaikan secara rinci perkembangan pemikiran saya berdasarkan
makalah-makalah ilmiah saya, namun saya akan secara sederhana menyampaikan pada
anda esensi perkembangan pemikiran tersebut.
Pertamakali saya mendapatkan ide untuk membangun teori relativitas sekitar
17 tahun lalu (1905). Saya tidak dapat mengatakan secara eksak darimana ide
semacam ini muncul, namun saya yakin ide ini berasal dari masalah optik pada
benda-benda yang bergerak. Cahaya merambat dalam lautan ether dan bumi bergerak
dalam ether yang sama. Oleh karena itu gerakan ether haruslah dapat diamati
dari bumi. Namun saya tidak pernah menemukan satu bukti pengamatan aliran ether
tersebut di dalam literatur fisika. Saya sangat terdorong untuk membuktikan
aliran ether relatif terhadap bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam
ether. Pada saat itu saya sama sekali tidak meragukan eksistensi ether serta
gerakkan ether tersebut. Sebenarnya saya mengharapkan kemungkinan pengamatan
pada perbedaan antara kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan bumi
dan cahaya yang bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan cermin). Ide saya
dapat direalisasi dengan menggunakan sepasang termokopel untuk mengukur
perbedaan panas atau energi mereka. Ide ini mirip dengan eksperimen
interferensi Albert Michelson, namun saat itu saya tidak begitu familiar dengan
eksperimen Michelson. Saya berkenalan dengan hasil-nihil (null-result)
eksperimen Michelson saat saya masih mahasiswa dan sejak saat itu saya sangat
terobsesi dengan ide saya. Secara intuisi saya merasakan bahwa jika kita
menerima hasil-nihil tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu
kesimpulan bahwa pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether
adalah salah. Ini adalah langkah pertama yang menarik saya ke arah teori
relativitas khusus. Sejak saat itu saya mulai yakin bahwa jika bumi bergerak
mengelilingi matahari maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi dengan
eksperimen yang menggunakan cahaya.
Pada tahun 1895 saya membaca makalah Hendrik Lorentz yang mengklaim bahwa
ia dapat memecahkan problem elektrodinamika seutuhnya melalui pendekatan
pertama, yaitu suatu pendekatan dimana pangkat dua atau lebih dari rasio antara
kecepatan benda dan kecepatan cahaya diabaikan. Setelah itu saya mencoba
mengembangkan argumen Lorentz pada hasil eksperimen Armand Fizeau dengan
mengasumsikan bahwa persamaan gerak elektron, sebagaimana telah dibuktikan
Lorentz, berlaku dalam sistem koordinat baik yang mengacu pada benda bergerak
maupun pada vakuum. Saya yakin dengan keabsahan elektrodinamika yang disusun
oleh Maxwell dan Lorentz dan saya sangat yakin bahwa mereka dengan tepat
menjelaskan fenomena alam yang sebenarnya. Lebih-lebih pada fakta bahwa
persamaan yang sama berlaku dalam sistem koordinat bergerak serta sistem
vakuum, jelas memperlihatkan sifat invarian (tidak berubah) cahaya. Walau
demikian, kesimpulan ini bertentangan dengan hukum komposisi kecepatan yang
dianut saat itu. Mengapa kedua hukum dasar ini bertentangan satu sama lain?
Masalah besar ini membuat saya berfikir keras. Saya harus menghabiskan setahun
penuh dengan sia-sia dalam mengeksplorasi kesempatan memodifikasi teori
Lorentz. Masalah ini terlihat terlalu berat untuk saya!
Suatu hari, sebuah percakapan dengan teman saya di Bern membantu saya
memecahkan masalah besar ini. Saya mengunjunginya pada hari yang cerah dan
bertanya padanya: "Saat ini saya sedang dihadapkan pada masalah besar yang
saya kira tidak pernah dapat diselesaikan. Sekarang saya ingin membagi masalah
ini dengan anda." Saya menghabiskan pelbagai diskusi dengannya. Tiba-tiba
saya mendapatkan ide yang sangat penting. Esoknya saya katakan kepadanya :
"Terimakasih banyak. Saya telah memecahkan seluruh masalah saya."
Ide utama saya untuk pemecahan masalah ini berkenaan dengan konsep waktu.
Waktu tidak boleh didefinisikan a priori sebagai suatu realitas absolut. Waktu
haruslah bergantung pada kecepatan sinyal. Masalah besar ini dapat diselesaikan
dengan konsep baru tentang waktu.
Hanya dalam lima minggu saya dapat menyelesaikan prinsip relativitas khusus
setelah penemuan tersebut. Saya juga tidak memiliki keraguan akan keabsahan
prinsip ini dari sisi filosopis. Lagipula prinsip ini sesuai dengan prinsip
Mach, paling tidak sebagian jika dibandingkan dengan kesuksesan teori
relativitas umum. Inilah cara saya membangun teori relativitas khusus.
Langkah pertama menuju teori relativitas umum muncul dua tahun kemudian
(1907) dengan cara yang berbeda.
Saya tidak terlalu puas dengan teori relativitas khusus karena prinsip
relativitas hanya terbatas pada gerak relatif dengan kecepatan konstan namun
tidak dapat diaplikasikan pada gerak secara umum. Pada tahun 1907 saya diminta
oleh Johannes Stark untuk menulis ulasan tentang pelbagai hasil eksperimen dari
teori relativitas khusus dalam laporan tahunannya Jahrbuch der Radioaktivitaet
und Elektronik. Ketika diminta untuk menulis artikel ini saya sadar bahwa teori
relativitas khusus dapat diterapkan pada semua fenomena alam kecuali gravitasi.
Saya benar-benar ingin mencari jalan untuk menerapkan teori ini pada kasus
gravitasi. Namun saya tidak dapat menyelesaikan hal ini dengan mudah. Satu hal
yang membuat saya frustrasi adalah fakta bahwa meski teori relativitas khusus
memberikan relasi yang sempurna antara kelembaman dan energi, sementara relasi
antara kelembaman dan berat (inersia dan sistem gravitasi) tidak tersentuh sama
sekali. Saya curiga bahwa masalah ini berada jauh di luar cakupan teori
relativitas khusus.
Suatu hari saya sedang duduk di atas sebuah kursi di Kantor Paten Swiss di
Bern. Inilah saatnya sebuah ide cemerlang melintas di benak saya.
"Seseorang yang jatuh bebas tidak akan mengetahui berat badannya."
Ide sederhana ini memberi saya pemikiran yang mendalam. Emosi liar yang melanda
saya saat itu mendorong saya ke arah teori gravitasi. Saya kembali berfikir,
"Seseorang yang jatuh bebas memiliki percepatan." Pengamatan yang
dilakukan oleh orang ini sebenarnya dilakukan pada sistem yang dipercepat. Saya
memutuskan untuk memperluas prinsip relativitas dengan memasukkan percepatan.
Saya juga berharap, dengan menggeneralisasi teori ini saya akan sekaligus
memecahkan masalah gravitasi. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa orang yang
jatuh bebas tidak merasakan berat badannya akibat adanya medan gravitasi lain
yang menghilangkan medan gravitasi bumi. Dengan kata lain, setiap benda yang
dipercepat membutuhkan medan gravitasi baru.
Ernst Mach juga mengklaim prinsip ekivalensi antar sistem-sistem yang
dipercepat. Namun jelas hal ini tidak cocok dengan geometri biasa. Hal ini
disebabkan karena jika sistem-sitem semacam ini diizinkan, maka geometri Euclidean
tidak berlaku di setiap sistem. Menjelaskan hukum fisika tanpa geometri sama
saja dengan menjelaskan suatu pemikiran tanpa kata-kata. Kita harus
mempersiapkan kata-kata tersebut sebelum kita dapat menjelaskan pemikiran kita.
Jadi, apa yang harus saya letakkan sebagai landasan teori saya?
Sekembalinya saya ke Zurich dari Praha saya menemui teman dekat saya,
seorang ahli matematika, Marcel Grossmann. Ia membantu saya mencarikan
referensi-referensi matematika yang agak asing bagi saya ketika saya masih di
kantor paten Swiss di Bern. Inilah untuk pertamakali saya belajar darinya hasil
karya Curbastro Ricci serta makalah-makalah Riemann. Saya tanyakan kepadanya
apakah masalah saya dapat diselesaikan dengan teori Riemann, yaitu apakah
invarian dari elemen garis cukup untuk menentukan seluruh koefisien yang saya
cari. Selanjutnya, saya berkolaborasi dengannya dalam menulis sebuah makalah
pada tahun 1913, meski persamaan gravitasi yang sesungguhnya belum dapat
diturunkan saat itu. Penyelidikan lebih lanjut dengan menggunakan teori
Riemann, sayangnya, menghasilkan banyak kesimpulan yang bertentangan dengan
harapan saya.
Dua tahun berikutnya berlalu saat saya masih memutar otak untuk memecahkan
masalah ini. Pada akhirnya saya menemukan satu kesalahan pada perhitungan saya
sebelumnya. Saya kembali mencoba menurunkan persamaan gravitasi yang benar
berdasarkan teori invarian. Setelah dua minggu bekerja, jawaban akhir muncul di
depan saya.
Setelah tahun 1915 saya mulai mengerjakan problem kosmologi. Riset yang saya
lakukan menyangkut geometri dan waktu jagad raya. Riset ini didasarkan pada
pembahasan syarat batas teori relativitas umum dan argumen kelembaman Mach.
Meski saya tidak mengetahui sejauh mana dampak ide Mach pada substansi
relativitas umum dari kelembaman, saya yakin bahwa pemikiran besar ini
merupakan filosopi dasar saya.
Mula-mula saya mencoba membuat syarat batas persamaan gravitasi menjadi
invarian. Belakangan saya bahkan dapat menghilangkan batasan ini dengan asumsi
bahwa jagad raya bersifat tertutup. Dengan demikian saya berhasil memecahkan
masalah kosmologi. Sebagai hasilnya diperoleh bahwa kelembaman muncul sebagai
satu sifat relatif di antara materi dan haruslah lenyap jika tidak ada benda
lain yang berinteraksi dengannya. Saya yakin jika sifat penting ini membuat
teori relativitas umum memuaskan kita bahkan dalam pandangan epistemologi
sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar